Banda Aceh, Bireuen - Dua siswa berprestasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bireuen dipaksa mundur dari siswa sekolah tersebut, karena mempertanyakan Dana Kelas Unggul dan dana BOS. Kedua siswa yang diminta membuat surat mundur dari siswa sekolah itu adalah MY dan MA, masing-masing tercatat sebagai siswa kelas XII IPA unggul dan kelas XII IPS 1.
Dikutip dari KoranBireuen, MY mengaku dirinya bersama MA dipecat dari MAN Bireuen setelah mempertanyakan penggunaan dana kelas unggul dan transparansi dana BOS.
“Tiba-tiba waktu masuk puasa, nama kami sudah tidak dipanggil lagi oleh wali kelas. Saat saya pertanyakan mengapa tidak ada lagi nama kami, malah disuruh buat surat keluar atas kehendak sendiri. Saya tidak mau buat surat semacam itu, karena menurut saya tindakan mempertanyakan dana sekolah merupakan sikap yang benar walaupun posisi saya hanya siswa dan Wakil Ketua OSIM,” kata MY saat berlebaran ke rumah wartawan KoranBireuen.
Tambah MY, tindakan sekolah mengambil keputusan sepihak untuk mengeluarkan dirinya dari sekolah itu sangat bertentangan dengan tujuan didirikan sekolah yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa.”Semestinya suara kami yang harus didengar,bukan sebaliknya memaksa kami untuk membuat surat permohonan keluar dari sekolah.Saya tidak mau keluar karena MAN Bireuen tempat saya menuntut ilmu dan di sekolah itu saya telah berhasil mendulang sejumlah prestasi,” sebutnya.
Dibagian lain MY yang ditemani beberapa rekannya kepada KoranBireuen menjelaskan semestinya apabila mereka keliru dalam bersikap, pihak sekolah menegur dirinya.”Ini malah dipecat sepihak. Saya berharap ada pihak yang berwenang turun tangan menyelesaikan masalah ini sehingga saya dapat belajar kembali di MAN Bireuen,” kata dengan nada sedih.
Sumber dari beberapa siswa MAN Bireuen mengungkapkan, MY merupakan siswa berprestasi di sekolah itu. Adapun prestasi yang telah diukir anak dari keluarga kurang mampu itu dipercayakan sebagai Wakil Ketua OSIM, juara III Hafidh Quran se Kabupaten Bireuen 2015. Juara III pencak silat putra kelas B 2016, juara III fahmil quran se-wilayah barat (PORSENI) 2016. Salah seorang siswa pendiri organisasi BARARAH TAHFIDH MAN Bireuen.
Terkait pemecatan dua siswa MAN Bireuen, KoranBireuen belum mendapat konfirmasi dengan pihak sekolah. Namun,Kasubbag TU Kankemenag Bireuen, Anis,SAg yang dihubungi usai salat Jumat, 8 Juli 2016 mengaku, telah mendengar hal tersebut dan dirinya berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut.
“Senin ini anak tersebut telah saya perintahkan untuk datang kembali ke sekolah dan kepala sekolah telah saya panggil untuk menjumpai saya, sebab apapun alasannya tidak boleh mengeluarkan anak dari sekolah. Saya yakin Senin nanti akan dapat kita selesaikan masalah tersebut,” kata Anis. (KoranBireuen)
0 comments:
Post a Comment