Oemar Bakrie Community Maros Berunjuk Rasa

TRIBUN TIMUR/ANSAR
Beberapa guru yang menamakan dirinya Oemar Bakrie Community Maros melakukan aksi unjuk rasa di sekitar patung kuda pertigaan Jl Jenderal Sudirman- Pettarani Maros. Mereka memprotes dan prihatin atas peristiwa pelaporan tenaga pendidik oleh orangtua siswa di Sinjai dan daerah lainnya.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

Beberapa guru yang menamakan dirinya Oemar Bakrie Community Maros melakukan aksi unjuk rasa di sekitar patung kuda pertigaan Jl Jenderal Sudirman- Pettarani Maros, pukul 17.00 wita, Rabu (22/6/2016).

Pendomo yang dipimpin oleh kordinator aksinya, Badaruddin memprotes dan prihatin atas peristiwa pelaporan tenaga pendidik oleh orangtua siswa.

Badaruddin mengatakan, guru di Maros prihatin dengan peristiwa yang terjadi dilingkup pendidikan, seperti yang terjadi di Subang Jawa Barat pada 19 Oktober 2015, Bantaeng 12 Mei 2016 dan di Pangkep 13 Juni dan di Sinjai beberapa hari lalu.
"Di Sinjai, seorang guru SMA 2, Pak Mubasysyir yang sampai hari ini statusnya masih tersangka karena hanya menggunting rambut siswa," katanya.
Para guru sedang berduka atas kejadian yang menimpa tenaga pendidik lainnya. Guru merasa terzalimi oleh keadaan, merasa tertekan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.
"Kami tidak ahli berbicara tentang undang- undang dan peraturan yang berlaku. Tapi kami merasa hak kami sebagai pendidik sedang dikebiri," ujarnya.
Pendemo tersebut mendesak pemerintah untuk mensosialisasikan hak guru dalam melaksanakan tugas dan kewajiban berdasarkan undang- undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Serta peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru.

Mendesak Polisi untuk menghentikan kasus Mubasyir. Meminta kepada orangtua siswa supaya tidak terburu- buru menempuh apabila terjadi hal- hal di lingkungan sekolah.

Penulis : Ansar
Editor : Anita Kusuma Wardana
Sumber : tribunnews

Share on Google Plus

About Unknown

Terimakasih atas kunjungan anda, sebarberbagi adalah Media Literasi yang mengharapkan tersampainya informasi Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.

0 comments:

Post a Comment